1.
Kebijakan dan implementasi
pendidikan karakter bangsa pada satuan pendidikan
2.
Apa Itu Pendidikan Karakter?
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3.
Karakter: sifat khas , kualitas dan
kekuatan moral pada seseorang atau kelompok. puskur memberikan pengertian
karakter sebagai watak, tabiat, akhlak,
atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi nilai - nilai
kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakannya sebagai
landasan
cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
4.
Proses terbentuknya ?
Melalui pendidikan, pengalaman, cobaan hidup, pengorbanan
dan pengaruh lingkungan,kemudian terinternalisasi nilai-nilai sehingga menjadi
nilai intrinsik yang melandasi sikap dan perilaku sikap dan perilaku tersebut
dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan kebiasaan tersebut dijaga
dan dipelihara maka jadilah karakter
5.
Pendidikan karakter: usaha sadar dan
terencana dalam menanamkan nilai-nilai sehingga terinternalisasi dalam diri
peserta didik yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku yang baik
(muhsin). pendidikan karakter hakikatnya adalah pendidikan yang berusaha
menanamkan dan menebarkan kebajikan (rahmatan lil ‘alamin).
6.
Pendidikan karakter bukan terletak
pada materi pembelajaran melainkan pada aktivitas yang melekat, mengiringi, dan
menyertainya (suasana yang mewarnai, tercermin dan melingkupi proses
pembelajaran pembiasaan sikap dan perilaku yang baik) pendidikan karakter tidak
berbasis pada materi, tetapi pada kegiatan .
7.
Yang menjadi pemicu?
Latar belakang moral/akhlak/watak (karakter) yang lemah dan
kurang baik kurangnya keteladanan paradigma dan sebagian nilai-nilai yang dijadikan
acuan dalam bersikap dan berperilaku masyarakat keliru proses pembelajaran
lebih menekankan pada aspek kognitif dan kurang memperhatikan
praktik/pembiasaan terjadinya krisis multidimensional dalam berbagai aspek
kehidupan
8.
Perlu revitalisasi pembangunan
karakter bangsa
9.
Dasar Pemikiran Pentingnya
Pendidikan Karakter Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai-nilai:
Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan P asal 31 ayat (3)
UUD 1945 Amandemen : “ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional , yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdas - kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang ”
10.
Undang-undang nomor 20 Tahun 2003,
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3: “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia , sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab” .
11.
Tugas utama guru : mendidik ,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah (ps.1:1) uu no. 14/2005 tentang guru & dosen.
12.
Mendidik berarti, menanamkan
nilai-nilai yang baik menata: hati, pikiran dan sikap mental (harus diawali
dari diri sendiri) mengajar berarti, memberikan pengetahuan/bekal (yang
bermanfaat) dalam menghadapi kehidupan membimbing berarti, menuntun ke arah
tujuan yang telah ditetapkan (harus jelas) mengarahkan berarti, menunjukkan
kepada pilihan yang terbaik.
13.
Melatih berarti, membiasakan peserta
didik melakukan sesuatu yang baik secara benar dan melakukan sesuatu yang benar
secara baik menilai dan mengevaluasi berarti, menghitung dan mengukur proses
dan hasil kerja kita, apakah tujuan yang ingin kita raih sudah sesuai/tercapai
atau belum.
14.
Undang - Undang RI Nomor 17 Tahun
2007 tentang RPJPN 2005 – 2025 2 . Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2010
tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pemb . Nas . Tahun 2010 3 . Arahan
Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang Kesra tanggal 18 Maret 2010 4
. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di Tampak Siring, Bali Tanggal
19- 20 April 2010 5 . Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Pendidikan
Nasional di Istana Negara Tanggal 11 Mei 2010 Rujukan Penyusunan Kebijakan
Nasional Pendidikan Karakter
15.
Apa Tujuan Pendidikan Karakter ?
Membantu siswa untuk mengembangkan potensi kebajikan
sehingga terwujud dalam kebisaan baik (hati, pikiran, perkataan, sikap, dan
perbuatan). Menyiapkan siswa menjadi warga negara (indonesia) yang baik .
Mengarahkan siswa agar mampu membangun kehidupan yang baik, berguna dan
bermakna.
16.
Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup
Mengembangkan karakter bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila
Pengembangkan potensi dasar, agar “berhati baik, berpikiran baik dan
berperilaku baik”. Pebaikan thd perilaku yg kurang baik dan penguatan perilaku
yng sudah baik. Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur
Pancasila. TUJUAN: FUNGSI: Keluarga; satuan pendidikan; masyarakat sipil;
masyarakat politik; pemerintah; dunia usaha; media massa. RUANG LINGKUP
SASARAN:
17.
Sasaran Pendidikan Karakter Sikap
& Perilaku, IQ, EQ, SQ, Bismirabbik Iqra’, Tranformation Of Values Transfer
Of Knowledge, Terbentuknya Paradigma Internalisasi Nilai-Nilai
18.
Karakter Yang Diharapkan (UU RI NO
17 TAHUN 2007 TENTANG RPJPN 2005-2025) Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia,
bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan
berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
19.
Puskur Mengembangkan 4 Karakter
Minimal, Yang Di Dalamnya Terkandung Nilai-nilai JUJUR ( Religius, Adil, Ikhlas, Berpikir Positif) CERDAS (Kreatif, Mengendalikan Diri,
Rendah Hati, Hemat) TANGGUH (Mandiri,
Percaya Diri, Tanggung Jawab, Disiplin, Kerja Keras, Pantang Menyerah) PEDULI (Kasih Sayang, Toleransi,
Santun, Cinta Damai, Kerjasama, Cinta Tanah Air).
20.
OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RASA/KARSA OLAH RAGA
Jujur, Religius, Adil, Ikhlas, Berpikr positif peduli, Kasih
sayang, Toleransi, Santun, Cinta damai, Kerjasama, Cinta tanah air tangguh,
Mandiri, Percaya diri, Tanggung jawab, Disiplin, Kerja keras, Pantang menyerah
cerdas, Kreatif, Mengendalikan diri, Rendah hati, Hemat.
21.
8 karakter yang penting dikembangkan
di sekolah (YJDB).
Kejujuran, Rasa tanggung jawab, Semangat belajar, Disiplin
diri, Kegigihan, Apresiasi terhadap kebhinekaan, Semangat berkontribusi, dan Optimisme.
22.
5 (Lima) Sikap Dasar Karakter (Soemarno
Soedarsono)
Jujur, Terbuka, Berani mengambil resiko dan bertanggung jawab,
Komitmen berbagi (sharing).
23.
4 (empat) sifat Nabi : Shiddiq
(jujur), Amanah (dapat dipercaya tanggung jawab), Fathonah (cerdas) dan Tabligh
(peduli dan berbagi).
24.
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa
A.
Sosialisasi: Penyadaran semua
pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa. Media cetak dan
elektronik perlu berperanserta dalam sosialisasi.
B.
Pendidikan: Formal (satuan
pendidikan), nonformal (kegiatan keagamaan,kursus, pramuka dll.), informal
(keluarga, masyarakat, dan tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan).
C.
Pemberdayaan: Memberdayakan semua
pemangku kepentingan (orang tua, satuan pendidikan, ormas, dsb.) agar dapat
berperan aktif dalam pendidikan karakter.
D.
Pembudayaan: Perilaku berkarakter
dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi
budaya.
E.
Kerjasama: Membangun kerjasama
sinergis antara semua pemangku kepentingan
25.
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa
Melalui Pendidikan
INTERVENSI HABITUASI : Perilaku Berkarakter. MASYARAKAT
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN : Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No.
20/2003 tentang Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya
Pengalaman terbaik (best practices) dan praktik nyata. Nilai-nilai Luhur
PERANGKAT PENDUKUNG : Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan
Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan KELUARGA SATUAN
PENDIDIKAN
26.
Pelaksanaan Pendidikan Karakter Di
Satuan Pendidikan KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH DAN MASYARAKAT. Integrasi ke
dalam kegiatan Ektrakurikuler : Pramuka , Olahraga , Karya Tulis, dan
sebagainya. Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel. Pembiasaan dalam
kehidupan keseharian di satuan pendidikan Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian
di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan BUDAYA SEKOLAH: (K EGIATAN
/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN).
27.
Prinsip-prinsip Pelaksanaan
A.
Berkelanjutan;
B.
Melalui semua mata pelajaran,
pengembangan diri (ekstra kurikuler) , dan budaya sekolah;
C.
Nilai tidak diajarkan tapi
dikembangkan.
D.
Proses pendidikan melibat kan
peserta didik secara aktif dan menyenangkan; .
28.
Pendekatannya?
Keteladanan kegiatan penugasan (pendampingan), pembiasaan
ko-kreasi (keterlibatan aktif siswa) ciri-cirinya: melibatkan secara aktif kepala sekolah, guru,
siswa, dan orang tua hubungan
subyek-subyek belajar bersama proses yang baik untuk menjamin hasil yang
baik.
29.
Strategi Implementasinya?
Kegembiraan baru, bukan beban baru mulai dengan yang mudah,
murah dan menggembirakan mulai dari diri sendiri berbagi dan berbagi apresiasi
dan apresiasi.
30.
Metodenya?
Multi metode, terutama yang menyentuh hati. Karena
sesungguhnya pendidikan karakter adalah mengelola hati.
Tahap Pelasanaannya?
Mencerahkan dan menguatkan keyakinan mengembangkan gagasan
bersama-sama menyusun rencana tindakan implementasi rencana tindakan mengamati
perubahan.
31.
Contoh -contoh Kegiatan
Merumuskan dan mewujudkan ciri-ciri kelas yang dibanggakan
membangun harapan dan komitmen siswa merumuskan profil manusia berkarakter
menyusun dan melaksanakan pedoman perilaku meningkatkan minat baca menemukenali
kata-kata hikmah dan memasangnya di ruangan kelas dan tempat-tempat strategis.
32.
Story telling (mengamati dan
mengabarkan kebajikan) membiasakan sikap dan tindakan baik mengapresiasi
kebaikan dan ihktiar untuk menjadi lebih baik tema karakter dalam majalah
dinding mengembangkan suasana apresiatif menyelenggarakan festival kreativitas
pesta olahraga dan apresiasi terhadap karakter pemain.
33.
Menemu-kenali tokoh idola membantu
peserta didik merumuskan cita-cita pengembangan dan pembinaan kelompok minat di
sekolah mendorong peserta didik meningkatkan kebersihan dan keasrian sekolah
menumbuhkembangkan kepedulian peserta didik terhadap korban bencana/kemalangan.
34.
Merayakan hari besar keagamaan
dengan kegiatan sosial dan kemanusiaan nonton film yang bertema pendidikan
karakter, sejarah, kebudayaan dan lingkungan hidup membiasakan bekerja dalam
kelompok refleksi melibatkan orang-tua dalam pendidikan karakter.
35.
Keyakinannya ?
Pada dasarnya, anak itu baik dan memiliki potensi kebajikan.
Potensi itu akan tumbuh dan berkembang jika dipupuk dan dipelihara. Pemupukan
dan pemeliharaan potensi itu akan efektif bila dilakukan melalui: keteladanan,
pendidikan, pendampingan dan pembiasaan. Jadi kalau ada anak/peserta didik yang
tidak baik, pasti ada yang salah (something wrong)
36.
Keniscayaan kalau kita memikirkan
orang lain, niscaya Allah akan memikirkan kita kalau kita membantu orang lain,
niscaya allah akan membantu kita kalau kita berbuat baik kepada orang lain,
niscaya allah akan berbuat baik kepada kita.
37.
Tekad kami hari ini harus lebih baik
dari hari kemarin.
38.
Terima kasih atas segala perhatian
dan kesabaran dan mohon maaf bila ada kekurangan dan kekeliruan
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar