Kamis, 06 September 2012

Implementasi Pend. Karakter Bangsa Di Sekolah


1.      Kebijakan dan implementasi pendidikan karakter bangsa pada satuan pendidikan
2.      Apa Itu Pendidikan Karakter?
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3.      Karakter: sifat khas , kualitas dan kekuatan moral pada seseorang atau kelompok. puskur memberikan pengertian karakter sebagai  watak, tabiat, akhlak,  atau kepribadian   seseorang yang  terbentuk dari hasil  internalisasi nilai - nilai kebajikan (virtues)  yang diyakini dan digunakannya sebagai   landasan   cara pandang, berpikir, bersikap, dan  bertindak.
4.      Proses terbentuknya ?
Melalui pendidikan, pengalaman, cobaan hidup, pengorbanan dan pengaruh lingkungan,kemudian terinternalisasi nilai-nilai sehingga menjadi nilai intrinsik yang melandasi sikap dan perilaku sikap dan perilaku tersebut dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan kebiasaan tersebut dijaga dan dipelihara maka jadilah karakter
5.      Pendidikan karakter: usaha sadar dan terencana dalam menanamkan nilai-nilai sehingga terinternalisasi dalam diri peserta didik yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku yang baik (muhsin). pendidikan karakter hakikatnya adalah pendidikan yang berusaha menanamkan dan menebarkan kebajikan (rahmatan lil ‘alamin).
6.      Pendidikan karakter bukan terletak pada materi pembelajaran melainkan pada aktivitas yang melekat, mengiringi, dan menyertainya (suasana yang mewarnai, tercermin dan melingkupi proses pembelajaran pembiasaan sikap dan perilaku yang baik) pendidikan karakter tidak berbasis pada materi, tetapi pada kegiatan .
7.       Yang menjadi pemicu?
Latar belakang moral/akhlak/watak (karakter) yang lemah dan kurang baik kurangnya keteladanan paradigma dan sebagian nilai-nilai yang dijadikan acuan dalam bersikap dan berperilaku masyarakat keliru proses pembelajaran lebih menekankan pada aspek kognitif dan kurang memperhatikan praktik/pembiasaan terjadinya krisis multidimensional dalam berbagai aspek kehidupan
8.      Perlu revitalisasi pembangunan karakter bangsa
9.      Dasar Pemikiran Pentingnya Pendidikan Karakter Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai-nilai: Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan P asal 31 ayat (3) UUD 1945 Amandemen : “ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional , yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas - kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang ”
10.  Undang-undang nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia , sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” .
11.  Tugas utama guru : mendidik , mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (ps.1:1) uu no. 14/2005 tentang guru & dosen.
12.  Mendidik berarti, menanamkan nilai-nilai yang baik menata: hati, pikiran dan sikap mental (harus diawali dari diri sendiri) mengajar berarti, memberikan pengetahuan/bekal (yang bermanfaat) dalam menghadapi kehidupan membimbing berarti, menuntun ke arah tujuan yang telah ditetapkan (harus jelas) mengarahkan berarti, menunjukkan kepada pilihan yang terbaik.
13.  Melatih berarti, membiasakan peserta didik melakukan sesuatu yang baik secara benar dan melakukan sesuatu yang benar secara baik menilai dan mengevaluasi berarti, menghitung dan mengukur proses dan hasil kerja kita, apakah tujuan yang ingin kita raih sudah sesuai/tercapai atau belum.
14.  Undang - Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005 – 2025 2 . Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pemb . Nas . Tahun 2010 3 . Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang Kesra tanggal 18 Maret 2010 4 . Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di Tampak Siring, Bali Tanggal 19- 20 April 2010 5 . Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Istana Negara Tanggal 11 Mei 2010 Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter
15.  Apa Tujuan Pendidikan Karakter ?
Membantu siswa untuk mengembangkan potensi kebajikan sehingga terwujud dalam kebisaan baik (hati, pikiran, perkataan, sikap, dan perbuatan). Menyiapkan siswa menjadi warga negara (indonesia) yang baik . Mengarahkan siswa agar mampu membangun kehidupan yang baik, berguna dan bermakna.
16.  Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup Mengembangkan karakter bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila Pengembangkan potensi dasar, agar “berhati baik, berpikiran baik dan berperilaku baik”. Pebaikan thd perilaku yg kurang baik dan penguatan perilaku yng sudah baik. Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. TUJUAN: FUNGSI: Keluarga; satuan pendidikan; masyarakat sipil; masyarakat politik; pemerintah; dunia usaha; media massa. RUANG LINGKUP SASARAN:
17.  Sasaran Pendidikan Karakter Sikap & Perilaku, IQ, EQ, SQ, Bismirabbik Iqra’, Tranformation Of Values Transfer Of Knowledge, Terbentuknya Paradigma Internalisasi Nilai-Nilai
18.  Karakter Yang Diharapkan (UU RI NO 17 TAHUN 2007 TENTANG RPJPN 2005-2025) Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
19.  Puskur Mengembangkan 4 Karakter Minimal, Yang Di Dalamnya Terkandung Nilai-nilai JUJUR ( Religius, Adil, Ikhlas, Berpikir Positif) CERDAS (Kreatif, Mengendalikan Diri, Rendah Hati, Hemat) TANGGUH (Mandiri, Percaya Diri, Tanggung Jawab, Disiplin, Kerja Keras, Pantang Menyerah) PEDULI (Kasih Sayang, Toleransi, Santun, Cinta Damai, Kerjasama, Cinta Tanah Air).
20.  OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RASA/KARSA OLAH RAGA
Jujur, Religius, Adil, Ikhlas, Berpikr positif peduli, Kasih sayang, Toleransi, Santun, Cinta damai, Kerjasama, Cinta tanah air tangguh, Mandiri, Percaya diri, Tanggung jawab, Disiplin, Kerja keras, Pantang menyerah cerdas, Kreatif, Mengendalikan diri, Rendah hati, Hemat.
21.  8 karakter yang penting dikembangkan di sekolah (YJDB).
Kejujuran, Rasa tanggung jawab, Semangat belajar, Disiplin diri, Kegigihan, Apresiasi terhadap kebhinekaan, Semangat berkontribusi, dan Optimisme.
22.  5 (Lima) Sikap Dasar Karakter (Soemarno Soedarsono)
Jujur, Terbuka, Berani mengambil resiko dan bertanggung jawab, Komitmen berbagi (sharing).
23.  4 (empat) sifat Nabi : Shiddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya tanggung jawab), Fathonah (cerdas) dan Tabligh (peduli dan berbagi).
24.  Strategi Pembangunan Karakter Bangsa
A.    Sosialisasi: Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa. Media cetak dan elektronik perlu berperanserta dalam sosialisasi.
B.     Pendidikan: Formal (satuan pendidikan), nonformal (kegiatan keagamaan,kursus, pramuka dll.), informal (keluarga, masyarakat, dan tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan).
C.     Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (orang tua, satuan pendidikan, ormas, dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan karakter.
D.    Pembudayaan: Perilaku berkarakter dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya.
E.     Kerjasama: Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentingan
25.  Strategi Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan
INTERVENSI HABITUASI : Perilaku Berkarakter. MASYARAKAT PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN : Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Pengalaman terbaik (best practices) dan praktik nyata. Nilai-nilai Luhur PERANGKAT PENDUKUNG : Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan KELUARGA SATUAN PENDIDIKAN
26.  Pelaksanaan Pendidikan Karakter Di Satuan Pendidikan KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH DAN MASYARAKAT. Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler : Pramuka , Olahraga , Karya Tulis, dan sebagainya. Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel. Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan BUDAYA SEKOLAH: (K EGIATAN /KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN).
27.  Prinsip-prinsip Pelaksanaan
A.    Berkelanjutan;
B.     Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri (ekstra kurikuler) , dan budaya sekolah;
C.     Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan.
D.    Proses pendidikan melibat kan peserta didik secara aktif dan menyenangkan; .
28.   Pendekatannya?
Keteladanan kegiatan penugasan (pendampingan), pembiasaan ko-kreasi (keterlibatan aktif siswa) ciri-cirinya:  melibatkan secara aktif kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua  hubungan subyek-subyek  belajar bersama  proses yang baik untuk menjamin hasil yang baik.
29.  Strategi Implementasinya?
Kegembiraan baru, bukan beban baru mulai dengan yang mudah, murah dan menggembirakan mulai dari diri sendiri berbagi dan berbagi apresiasi dan apresiasi.
30.  Metodenya?
Multi metode, terutama yang menyentuh hati. Karena sesungguhnya pendidikan karakter adalah mengelola hati.
Tahap Pelasanaannya?
Mencerahkan dan menguatkan keyakinan mengembangkan gagasan bersama-sama menyusun rencana tindakan implementasi rencana tindakan mengamati perubahan.
31.  Contoh -contoh Kegiatan
Merumuskan dan mewujudkan ciri-ciri kelas yang dibanggakan membangun harapan dan komitmen siswa merumuskan profil manusia berkarakter menyusun dan melaksanakan pedoman perilaku meningkatkan minat baca menemukenali kata-kata hikmah dan memasangnya di ruangan kelas dan tempat-tempat strategis.
32.  Story telling (mengamati dan mengabarkan kebajikan) membiasakan sikap dan tindakan baik mengapresiasi kebaikan dan ihktiar untuk menjadi lebih baik tema karakter dalam majalah dinding mengembangkan suasana apresiatif menyelenggarakan festival kreativitas pesta olahraga dan apresiasi terhadap karakter pemain.
33.  Menemu-kenali tokoh idola membantu peserta didik merumuskan cita-cita pengembangan dan pembinaan kelompok minat di sekolah mendorong peserta didik meningkatkan kebersihan dan keasrian sekolah menumbuhkembangkan kepedulian peserta didik terhadap korban bencana/kemalangan.
34.  Merayakan hari besar keagamaan dengan kegiatan sosial dan kemanusiaan nonton film yang bertema pendidikan karakter, sejarah, kebudayaan dan lingkungan hidup membiasakan bekerja dalam kelompok refleksi melibatkan orang-tua dalam pendidikan karakter.
35.  Keyakinannya ?
Pada dasarnya, anak itu baik dan memiliki potensi kebajikan. Potensi itu akan tumbuh dan berkembang jika dipupuk dan dipelihara. Pemupukan dan pemeliharaan potensi itu akan efektif bila dilakukan melalui: keteladanan, pendidikan, pendampingan dan pembiasaan. Jadi kalau ada anak/peserta didik yang tidak baik, pasti ada yang salah (something wrong)
36.  Keniscayaan kalau kita memikirkan orang lain, niscaya Allah akan memikirkan kita kalau kita membantu orang lain, niscaya allah akan membantu kita kalau kita berbuat baik kepada orang lain, niscaya allah akan berbuat baik kepada kita.
37.  Tekad kami hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
38.  Terima kasih atas segala perhatian dan kesabaran dan mohon maaf bila ada kekurangan dan kekeliruan

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar